Selasa, September 16, 2008

Mencari Energi Alternatif




Posted by triaslama on May 25, 2008


Mulai 24 Mei 2008, harga BBM (Bahan Bakar Minyak, tapi ada juga yang menyebutnya dengan Beban Berat Masyarakat) resmi naik untuk yang kesekian kalinya. Yang saya tahu premium menjadi 6000 rupiah, sedangkan solar 5500 rupiah. Dalam beberapa dekade terakhir ini peranan besar bahan bakar fosil yang tak terbarukan ini (BBM) memang tak terbantahkan!

Sekarang ini BBM telah membawa pengaruh kepada hampir semua manusia yang ada di bumi. Untuk memperebutkannya terkadang sampai digelar peperangan yang memakan banyak nyawa manusia yang tak berdosa!

Ketika harga minyak dunia melambung secara fantastis, dampak kenaikannya segara dirasakan oleh segenap masyarakat dunia. Pilihan sulitpun diambil, kebijakan tidak populer dikeluarkan, sejuta analisa coba dikemukan dan akhirnya semuanya bermuara pada satu hal: Harga BBM perlu dinaikkan! Ini salah siapakah? sehingga masyarakat miskin akan sangat potensial untuk bertambah susah. Orang kemungkinan besar akan merasakan perubahan pada penghasilan yang ia terima serta apa yang ia belanjakan setiap harinya.

Saya bukanlah ahli ekonomi, saat ini saya juga masih kurang ahli untuk menganalisa sebab ataupun akibat dari kenaikan harga untuk produk fantastis yang terdiri dari tiga kata yang banyak menjadi perhatian saat ini (maksudku: BBM). Jadi saya akan membicarakan sisi yang lain dari permasalahan besar yang dihadapi oleh hampir semua bangsa di dunia ini.


Ketika mobil yang biasa kita pakai sering mogok dijalan sehingga kita sering terlambat sampai tujuan maka sudah waktunya kita memikirkan alternatif lain. Servis/perbaiki mobil itu sampai dijamin tidak mogok - mogok lagi, ganti mobil baru, beralih dengan naik bis atau kereta, atau alternatif lainnya yang bisa diambil.

Ketika harga minyak melambung tinggi tak terkendali sehingga kemungkinan besar membobol APBN negara, sepertinya kita juga perlu berpaling ke alternatif energi yang lain. Saya barusan membaca berita yang ‘lumayan’ menggembirakan, topiknya tentang blue energy. Kalau kebetulan anda belum membacanya dan ingin membacanya silahkan baca beritanya di sini.

Di berita tersebut diungkapkan bahwa salah satu kendala dalam memproduksi blue energy secara massal dan murah sudah mulai bisa teratasi. Membran untuk blue energy hasil pengembangan Dr. Rob Ross dan Dr. Josien Krijgsman menjadi jauh lebih murah karena beberapa urutan pembuatannya dibalik sehingga produksinya bisa kontinyu, lebih cepat, dan lebih efisien. Selain itu juga karena bahan bakunya polyethylene.

Bagaimanapun bahan bakar minyak tetaplah energi primadona saat ini, tapi dia adalah energi yang tak terbarukan. Pengembangan energi alternatif terbarukan untuk saat ini juga masih mengalami banyak hambatan, tapi dia terbarukan (renewable) atau tersedia dengan sangat berlimpah. Mudah - mudahan terdapat kemajuan pesat dalam pengembangan energi terbarukan sehingga kelak masyarakat tidak akan banyak terbebani ketika harga BBM harus kembali naik.

Apakah blue energy dalam jangka panjang bisa menggantikan bahan bakar minyak? Masih terlalu pagi untuk menyatakan seperti itu, masih perlu pembuktian bahwa blue energy memang energi yang handal. Pada skenario terburuk, bagaimana kalau blue energy mengalami kegagalan? Ya berarti kita perlu alternatif energi yang lain! Cobalah tengok macam - macam energi terbarukan di sini. Mudah - mudahan kita bisa menemukan energi alternatif yang cukup memadai untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak.

Menyinggung soal blue energy seorang yang diberitakan berkecimpung di bidang blue energy dari Indonesia Joko Suprapto (seperti diberitakan di detik.com), pria asal Rejoso, Nganjuk Jawa Timur justru hilang entah kemana. Kenapa ya dia bisa sampai hilang?